http://tinyurl.com/upayameretaskemiskinan |
Kemiskinan menjadi masalah yang tak hanya dihadapi oleh negara berkembang, namun juga negara maju. Kesenjangan yang ada mencipta dampak negatif terhadap pilar ekonomi, sosial dan tak jarang memicu masalah keamanan dalam negri.
Rendahnya produktivitas kerja serta miskinnya ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian yang dimiliki setiap anggota masyarakat menjadi sumber utama maraknya kemiskinan merebak. Keterbatasan dana, sumber daya dan sistem untuk menanggulangi masalah kemiskinan dalam menciptakan kesejahteraan bersama belum memainkan peranaan efektif guna mengangkat kemaslahatan hidup seluruh manusia di bumi dewasa ini.
Sebuah upaya yang patut dicoba adalah dengan menyediakan media, sarana dan prasarana untuk menggulirkan proses belajar-mengajar yang tersistematis, menyeluruh, komprehensif dan terpadu guna mentransfer berbagai macam ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian agar seluruh lapisan masyarakat menjadi melek pengetahuan, teknologi serta produktif dalam berkarya.
Kehadiran seperti Rumah Baca dan Belajar, Rumah Pengetahuan dan Pengembangan Bakat dapat menjadi ujung tombak untuk diselenggarakannya program transfer keilmuan dan pengasah skill dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Banyak pihak yang perlu dilibatkan secara aktif dalam rangka mensukseskan upaya program peretasan kemiskinan ini, diantaranya :
- Pemerintah
- Swasta (Pelaku Bisnis terutama menyangkut Corporate Social Responsibility dan Para Pengusaha)
- Institusi Pendidikan (Kampus)
Berangkat dari penyediaan tempat dan sarana belajar-mengajar yang dapat diakses oleh siapapun tanpa dikenakan beban biaya yang memberatkan (dapat menerapkan subsidi silang bila diperlukan), ketersediaan tenaga pengajar, pelatih dan pendidik yang profesional serta ahli dibidangnya masing-masing (terspesialisasi), input pembelajar yang baik (semangat juang tinggi, berorientasi karya dan produksi) hingga riset dan pengembangan market dari setiap karya yang akan diciptakan.
Setiap jenis barang atau jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat sebaiknya dapat mereka ciptakan (produksi) secara mandiri. Sehingga akan ada keterhubungan antara kebutuhan konsumsi-produksi yang berkesinambungan. Dilihat dari sisi ini praktis segala produktivitas hasil output proses belajar disesuaikan dengan substansi pembelajaran yang didasarkan atas kebutuhan riil sehari-hari masyarakat.
Setelah produksi mulai aktif berjalan dan tumbuh berkembang, pendistribusian produk dan jasa yang dihasilkan untuk dikonsumsi mulai digarap secara sistematis guna mengurangi inefisiensi serta ketidakketerpakaian hasil produksi nantinya. Pasar tempat bertemunya produksi dan konsumsi yang telah digarap secara serius dan sistematis terpadu ini tentu akan memberikan manfaat ekonomi, yaitu menciptakan penghasilan dan mengakselerasikan uang beredar agar lebih optimal kepada setiap komponen masyarakat yang terlibat di dalam sistem tersebut.
Singkat kata upaya peretasan kemiskinan dengan pendekatan ini lebih berorientasi kepada produktivitas individu yang disokong dengan proses penyebaran ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian kepada masyarakat luas dengan menjaga keseimbangan dan keselarasan antara produksi dan konsumsi secara mandiri. Tingkat produksi dan kualitas karya yang dihasilkan akan terus dimonitor dan dievaluasi perkembangannya untuk menghindari rendahnya mutu dan ketidakterpakaian hasil produksi nantinya. Seiring dengan perjalanan waktu, masyarakat akan terbawa oleh suasana pembelajaran yang terus-menerus dan berkesinambungan untuk menciptakan berbagai macam produk dan karya yang berkualitas sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Sebuah bangun kehidupan baru bermasyarakat, diawali dari pendidikan-sosial dan ekonomi. Sebuah siklus berputar dalam upaya menjawab permasalahan kemiskinan yang membelenggu.
I think I will become a great follower.Just want to say your article is striking. The clarity in your post is simply striking and i can take for granted you are an expert on this subject.
ReplyDeleteoklahoma city roofing