Tuesday, November 20, 2012

Mendambakan Sosok Pemimpin Sejati

Jangan berikan jabatan kepada mereka yang menginginkannya, demikianlah isi petuah bijak tempo dulu. Karena mereka yang cenderung meraih kekuasaan, akan menempatkan beratnya beban tangung jawab kepemimpinan pada nomor sekian, setelah ambisi dan cita-cita pribadi tercapai.


pemimpin
http://tinyurl.com/MencariPemimpinSejati

Pemimpin adalah orang yang mengenal betul akan arti kata tanggung jawab sosial dalam kepemimpinan yang diembannya. Sebuah jabatan yang fana, sarat akan godaan dan ujian, serta sangat beresiko ditilik dari pandangan spiritual. Karena jiwa akan dituntut pertanggungjawaban yang besar terhadap peran dan tindakan yang diambilnya, apakah telah merugikan hak antar manusia, tumbuhan, hewan dan alam lingkungan?

Pemimpin yang baik menyadari kesatuan antara akal dan hati, sebuah kesadaran yang kerap menuntutnya untuk selalu menyeimbangkan karunia akal dan hati demi kearifan dan kebijaksanaan. Kecerdasan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang luas ditopang dengan rasa empati dan toleransi tinggi adalah cermin  dalam bersosialisasi.

Mereka yang berjalan dalam segala kesederhanaan untuk mengelola kesejahteraan semesta alam, adalah laku dan tujuan pemimpin sejati. Bukanlah mengejar kepentingan yang semu apalagi sempit dan jatuh kedalam perlombaan menumpuk harta kekayaan hanya demi kesenangan sesaat dan melupakan hakikat jati diri kemanusiaan serta kepemimpinan yang sejati.

Mereka tumbuh dan muncul secara alami dari bawah, mengangkat harkat dan martabat manusia dan  nilai-nilai kemanusiaan. Pandangannya yang menentramkan selalu dekat kepada keadilan, kemakmuran, dan ketenangan.Yang selalu mengingatkan bahwasanya hidup adalah menjaga keseimbangan semata. Keseimbangan yang akan mengikis kemiskinan, kebodohan dan kejahatan. Keseimbangan yang membawa keharmonisan. Keseimbangan yang menjauhkan diri dari puncak kesombongan dan rasa picik. Menebarkan prinsip hidup yang penuh kebaikan agar rahmat, cinta dan kasih sayang menjadi perekat tali persaudaraan diantara sesama mahluk hidup dan lingkungan.

Kekayaan bukanlah jaminan pencapaian kebahagiaan dan kesejahteraan bila tanpa terciptanya keseimbangan. Seberapa sering cara pandang paham kekayaan (kemakmuran) global dewasa ini mengantarkan peradaban kepada krisis dan perang? Bila masih ada golongan yang dirugikan, disudutkan pada level ekstreem di saat itulah keseimbangan masih belum tercapai. Pemimpin yang agung menanamkan paradigma baru dalam menjalankan kepemimpinan universal. Sebuah tatanan kemanusiaan baru akan dilangsungkan dimana akan merubah garis wajah peradaban yang telah usang.

Kehadiran pemimpin sejati tengah dinanti...............guna mewujudkan kepemimpinan sepenuh hati.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kumpulan Postingan DUNIA KITA

Kaos Wayang SASONO RINGGIT