http://tinyurl.com/sebuahcatatan |
Sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan pokok setiap manusia. Bila dahulu kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari alam kala populasi masih teramat sedikit, namun tidaklah sama perihalnya kini. Jumlah manusia kian beranak pinak dimana dengan sendirinya kebutuhan pun meningkat secara berlipat ganda. Kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan menjadi suatu masalah baru yang cukup pelik.
Zaman berkembang, bergerak maju. Sejak digunakannya uang sebagai sarana pencapaian kebutuhan, kompetisi tanpa disadari telah memainkan peran dalam hubungan antar manusia. Dinding-dinding materialisme terbangun menyulitkan upaya pemenuhan sandang, pangan dan papan, bila tanpa kepemilikan uang.
Konsep dan wacana kemakmuran serta kesejahteraan bagi seluruh umat manusia laksana cita-cita luhur yang perlu diraih agar mewujud. Namun serasa ada yang salah dalam segenap pencapaian upaya yang ditempuh......................dalam memahami keutuhan peran manusia dan kemanusiaan.
Sejarah mencatat konflik dan pertentangan panjang yang terjadi secara terus menerus dari setiap lintas generasi zaman. Diantara proses kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ancaman krisis dan potensi kehancuran peradaban terus berjalan. Seakan membuat siklus tersendiri, muncul dan tenggelamnya eksistensi manusia menciptakan ritme khas kehidupan.
Bumi kian menua..........dibebani dengan berbagai kerusakan alam akibat eksploitasi bisnis dan kekuasaan yang membabi buta. Jelaslah kiranya kini, bahwa mendefinisikan kembali peranan manusia serta kemanusiaan menjadi penting dan segera dibutuhkan. Tata kelola bumi hendaknya cepat diperbaiki dalam menjawab berbagai macam permasalahan kehidupan, khususnya perkembangan kebutuhan sandang, pangan dan papan selaku satu generasi manusia baru.
No comments:
Post a Comment