Wednesday, October 10, 2012

Budaya Melek Sains dan Riset di Indonesia, mungkinkah ?

Mengikuti jalannya ceramah umum tentang Budaya Riset di Indonesia yang disampaikan oleh Prof. Dr. Tjia May On , hari Rabu - 10 Oktober 2012 pukul 19:30 - 21:15 di Wisma Proklamasi yang diselenggarakan oleh Freedom Institute menyuguhkan beberapa wacana.

diskusi

Dimulai dari sebuah pijakan pemikiran dan landasan harapan untuk membudayakan riset (sains dan teknologi) sebagai dasar pondasi pembangunan bangsa dan bernegara. Trilogi mukadimah disampaikan dalam urutan rangkaian pertanyaan sbb : Bisakah suatu negara menjadi maju dan kuat tanpa ditopang oleh perekonomian yang handal? Dapatkah tercipta pilar dan mesin ekonomi yang kokoh tanpa dibangun dengan kehadiran industri yang mapan? Mungkinkah kemapanan industri dapat tercapai tanpa basis riset yang mendalam serta berkesinambungan?

Secara ringkas dapat disepakati, betapa pentingnya membudayakan riset demi kemandirian, kemajuan, daya saing dan martabat bangsa. Namun sangat disayangkan, mayoritas masyarakat Indonesia belumlah melek sains dan riset. Sejauh ini belum terekam serta tergali unsur-unsur sains warisan budaya nusantara yang mengakar kuat ke dalam pola pikir dan tindak laku kebiasaan hidup sehari-hari anak bangsa .

Di era 70 an, sebuah paradigma mengemuka dimana mencoba untuk mengangkat peran riset sebagai TRIDARMA dalam sistem pendidikan tinggi dengan pola segitiga terpadu antara TEACHING - RESEARCH - SERVICES. Ironisnya didalam perjalanannya terjadi salah tafsir atau mungkin multi tafsir sehingga implementasi Tridarma secara substansial dan efektif tak kunjung mewujud !





Slogan-slogan kosong dan peliknya lika-liku rimba dunia riset di Indonesia menjadi ajang pergumulan batin dan kegelisahan intelektual. Tantangan Birokrasi, Moralitas, Sistem, Sarana dan Prasarana Penunjang serta Pendukung Kualitas Sumber Daya Manusia seakan menjadi benang kusut yang perlu dibenahi.

Perlu dipahami bahwa  riset adalah sekumpulan aktivitas dan proses yang bertujuan serta berupaya menghasilkan pengetahuan baru (knowledge generating endeavor). Menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal, produktif, berguna lagi kompeten. Mengasah kemandirian berpikir dalam menjawab masalah dan menanggulangi persoalan. Menstimulasi daya kreativitas juga inovasi. Tak jarang mengedepankan nilai-nilai positif untuk bekerjasama dalam team work.

Output riset memberikan sumbangan berharga atas kemajuan ilmu pengetahuan dimana dapat menjadi embrio lahirnya teknologi baru guna mendukung pertumbuhan industri serta memajukan perkembangan ekonomi yang pada gilirannya dapat mensejahterakan serta memakmuran masyarakat.

Membudayakan riset (scientific literacy) dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sebuah cita dan upaya luhur yang perlu ditempuh secara sistematis lagi berkesinambungan. Ketika scientific literacy telah menjadi suatu identitas budaya nasional dan etos kerja kolektif, akan terlahirlah tradisi baru masyarakat Indonesia yang haus terhadap berbagai macam ilmu pengetahuan.






No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kumpulan Postingan DUNIA KITA

Kaos Wayang SASONO RINGGIT