http://tinyurl.com/sebuahmimpi |
Secara ilmiah ada beberapa tahap yang membentuk siklus tidur. Pertama dimulai dari keadaan sadar atau terbangun. Di siklus ini bola mata yang berwarna hitam masih bergerak-gerak sekalipun kita sudah memejamkan mata. Tahap ini disebut REM [Rapid Eye Movement]. Kemudian tingkat kesadaran kita perlahan-lahan akan menurun sesuai tahap penurunan bawah sadar, ketika tingkat kesadaran kita kian melemah kita akan tertidur semakin lelap.
Siklus tidur berlangsung sekitar 90 menit dan mimpi yang dialami terjadi pada tahap REM. Apabila dilihat dari tingkat kesadaran, mimpi justru terjadi pada saat kita belum tidur lelap. Itulah mengapa di saat kita bermimpi terkadang kita mudah terbangun.
Dari sekian banyak mimpi yang terjadi, biasanya hanya mimpi terakhir sebelum kita bangun yang dapat kita ingat. Hal ini disebabkan ketersediaan kandungan Noradrenalin dan Serotonin selaku neurotransmitter (zat penghantar di dalam sistem saraf) yang digunakan untuk berkonsentrasi melakukan sesuatu atau hendak mengingat sesuatu.
Pada waktu mengalami mimpi di tahap REM, neurotransmitter yang membantu menyimpan ingatan di otak tidak dalam kondisi aktif karena pada saat itu juga sedang beristirahat sehingga menyebabkan kita tak dapat menyimpan dan merekam memori, mengingat kejadian-kejadian di alam mimpi. Jika kita mengalami mimpi sebanyak 3 sampai 4 kali dalam semalam, yang paling kita ingat adalah mimpi terakhir sebelum kita terbangun karena pada saat itu noradrenalin dan serotonin ikut pula terbangun, dimana neurotransmitter menjadi aktif dan segera membanjiri otak.
Sumber : Buku Pahami Arti Mimpi Anda Ditulis Oleh Ahmad Farouq.
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment