Sambungan dari :
Cleopatra
Cleopatra [i]
Cleopatra [i]
Di tahun 45 SM, Cleopatra dan anaknya Caesarion bertolak dari Alexandria menuju Roma. Ditahun itu pula Julius Caesar tercatat mati dibunuh, sehingga mereka pun kembali ke Mesir. Meninggalnya Raja Ptolemius XIV secara mendadak (adik sekaligus suami Cleopatra kedua) menjadikan Caesarion sebagai pendamping Cleopatra menduduki tahta Mesir. Ada yang berpendapat bahwa kematian Raja Ptolemius XIV tersebut tak lepas dari peran Cleopatra, sebagaimana meninggalnya Raja Ptolemius XIII (adik dan suami Cleopatra yang pertama) demi maksud dan tujuan menggenggam seluruh kekuasaan agar jatuh dibawah kendalinya. Betapa ambisi dan pencapaian yang tertinggi dari seorang wanita pada zamannya !
Tewasnya Caesar membuat Roma terpecah diantara para pendukung Senator Marcus Antonius dan Kaisar Octavianus. Keduanya adalah sekutu terdekat Caesar dan saling merasa paling berhak untuk menggantikannya sebagai penguasa Roma.
Ketika Marcus Antonius pergi ke
Alexandria guna memastikan kesetiaan Cleopatra kepada Romawi, panah cinta
menghunjam keras di kedalaman hatinya. Mereka menikah di tahun 36 SM meskipun
Marcus Antonius masih memiliki istri yang sah Di Roma.
Perkawinan ini lantas
memicu api kemarahan di kalangan Senat Romawi terlebih ketika Marcus Antonius
menyerahkan sebagian wilayah Roma, yaitu Pulau Kreta, Cyprus, Cyrene, Palestina
dan Tarsus kepada Cleopatra dan keluarganya. Buah dari manisnya pernikahan mereka,
memberikan sepasang anak kembar yang diakui Marcus Antonius sebagai
keturunan sah dengan nama Alexander Helios (Matahari) yang kemudian dinobatkan
sebagai raja di Kekaisaran Seleucid serta Cleopatra Selene (Bulan) sebagai Ratu
Cyrenaica dan Kreta. Kelahiran anak ketiga, Ptolemy Philadelphos menyusul
sebagai Raja Siria dan Asia Kecil. Lengkaplah sudah Cleopatra menyaksikan
kekuasaan besar yang diimpikan semasa mudanya terwujud menjadi kenyataan.
Antara tahun 32 atau 31 SM, Marcus
Antonius menceraikan Octavia, istri sahnya di Roma dan memaksa Roma serta semua
orang mengakui hubungannya dengan Cleopatra. Bahkan ia berani mencantumkan nama
Cleopatra di mata uang logam Roma yang dianggap sebagai suatu bentuk penodaan
rasa kesetiaan terhadap Roma.
Octavianus segera menyatakan perang dengan
dirinya, maka meletuslah Perang Actium di lepas pantai Yunani pada tahun 31 SM. Setahun kemudian
Octavianus melanjutkan agresi militernya dengan menyerbu Alexandria. Marcus
Antonius terluka parah dan tewas dalam pelukan Cleopatra. Tak sudi menjadi tawanan perang, Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri. Dokumen sejarah banyak menceritakan, ia mati dipatuk sejumlah ular berbisa. Bangsa Mesir mempercayai bahwa kematian yang diakibatkan oleh gigitan ular berbisa akan membawa seseorang pada keabadian, sebuah alasan yang mungkin dipilih Cleopatra sebagai jalan pengantar kematiannya di usia 39 tahun.
Cleopatra adalah penguasa Mesir terakhir dari dinasti Macedonia. Seiring dengan kematiannya menandai pula telah berakhirnya suatu era penting dalam sejarah Mesir. Daya tarik Cleopatra yang telah memikat dua pria paling berkuasa di dunia pada masanya menjadikan ia sebagai sosok legenda perempuan pemikat yang abadi.
Sumber : Wanita-Wanita Yang Mengubah Dunia
http://tinyurl.com/Wanita-WanitaYangMengubahDunia |
No comments:
Post a Comment