Sambungan dari :
Di tahun 51 hingga 49 Sebelum Masehi (SM) kekeringan panjang melanda Sungai Nil Mesir sehingga gagal panen merebak luas di masyarakat. Dalam periode sulit seperti itu para pendukung Raja Ptolemius XIII (adik sekaligus suami Cleopatra) memaksa Cleopatra untuk melepaskan kekuasaan dan meninggalkan Mesir. Merespon kondisi kekeringan yang melanda negrinya, Raja Ptolemius melarang ekspor biji-bijian dari Alexandria ke luar sehingga membuat murka orang-orang Romawi.
Pada tahun 48 SM, Julius Caesar merebut Alexandria. Disinilah Cleopatra memainkan peran strategis dalam mengelola hubungan segitiga, bernegosiasi langsung dengan Caesar. Dan terjadilah perang singkat yang mengakibatkan terbunuhnya Raja Ptolemius XIII. Kemudian Caesar mengembalikan tahta kepada Cleopatra serta menjadikannya sebagai penguasa tunggal Mesir. Demi kepentingan masa depan Dinasti Ptolemaic, Cleopatra menikahi kembali adik lelakinya yang lebih muda, Ptolemius XIV dan menjadi kekasih Julius Caesar demi pertimbangan politik maupun emosi pribadi.
|
http://tinyurl.com/queencleopatra |
Hubungan gelap antara Cleopatra dan Caesar membuahkan anak yang dinamai Ptolemius Caesar yang lebih dikenal sebagai Caesarion atau Caesar kecil. Meskipun diakui sebagai anak, namun Caesar lebih memilih Octavianus, keponakannya selaku ahli waris untuk menggantikannya sebagai penguasa Roma berikutnya.
Sumber : Wanita-Wanita Yang Mengubah Dunia
|
http://tinyurl.com/Wanita-WanitaYangMengubahDunia |
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment